Pages - Menu

WELCOME TO MY WORLD

Senin, 31 Maret 2014

Organisasi


Assalamualaikum ,pertama tama perkenalkan dulu nama saya Firman Adi Kumbara yang merupakan bagian dari keluarga besar Majapahit (loh) tunggu ini bukan dongeng ,oke nama saya Firman Adi Fitriyanto yang biasa saja seperti orang lain ,tujuan saya menulis blog ini adalah untuk berbagi pengalaman saya dengan pembaca dan apabila ada ilmu yang dapat diambil(apabila, inget) silahkan ambil dan jangan ambil yang bersifat negatif ,oke gausah baca ,blog ini negatif abis.
Oke sekarang saya akan berbagi pengalaman sewaktu SMA ,saya ikut disuatu organisasi masyarakat atau bisa disebut organisasi yang tidak sah, tentu kita sering mendengar geng geng yang berada diluar sekolah saya ikut, ada geng motor saya ikut, ada geng beng saya ikut(loh), bukan bukan, saya ikut disuatu organisasi yang kami sebut SWATANTRA yang dilarang disekolah ,tapi organisasi ini tidak semuanya negatif saya tekankan, kalau anda mau nekan juga boleh.
Tentu kalian sering mendengar tentang SOTR bukan ?SOTR adalah singkatan dari Sahur On The Road, suatu keharusan ketika disaat kami(saya dan teman-teman) kelas 2 SMA yang angkatan kami ditugaskan untuk memimpin atau menangani semua yang berurusan tentang kegiatan tersebut ,begini reaksi temanteman saya.
Pertama sebut saja nama dia Zaenal, fotonya ada disebelah kanan kalian, maaf muka disamarkan
, Zaenal yang sedang bermain kartu remi bersama Saya, Fikri dan Maijar atau gagap, zaenal pun berkata “eh gimana nih sotr ?kan tinggal 4 bulan lagi, besok ngumpul lagi lah di be’er kita bahas”(be’er) adalah nama tongkrongan saya yang merupakan singkatan dari balai rakyat), teman saya yang bernama Fikri atau biasa disebut ambon yang punya lapangan golf didalam kamarnya pun menjawab sambil membanting kartu ditangannya”oiya nal, ayok dah dibahas sekarang aja dibahas perkiraan rincian biayanya aja dulu gitu, bukankah begitu bapak jenal ?” jawab Zaenal ”oiye bon, maklum orang kaya bawaannya gak bisa buru buru bon :D” Jawab Maizar “gaya lo nal, makan aja masih senin kamis” Saya pun menjawab “hahahaha” sambil megang megang jerawat di pipi jenal .
Perbincangan malam itu yang berakhir pada pukul 23.40 pun selesai karena saya harus pulang, dicariin sama orang tua, udah diancem diusir, ntar tinggal dimana, kan masih harus beli byson(oke maaf ngelantur). Pada pagi harinya seperti biasa terjadi dikeluarga saya, saya tertidur dikamar mandi, memang seperti itu setiap harinya hingga sampai sekarang, setelah itu nyokap pun berteriak hingga mengagetkan seluruh penjaga WC “diii woiii bangun udah siang woiii, mau jadi apa lo gede” dalam hati pun saya menjawab, emang ngaruh ya sama masa depan ?-,-
Sesampainya disekolah saya menjalankan kegiatan layaknya anak SMA seperti biasa, guru ngeselin, belajar, ngisengin orang, istriahat, pacaran, ciee pacaran ehem, masuk lagi, belajar lagi, pulang. Nah setelah itu terjadi rapat penting antar anggota SWATANTRA yang lelaki maupun yang betina, dan akhirnya rapat itu menghasilkan beberapa keputusan penting seperti perkiraan biaya, tugas para anggota, ketua panitia dan pengurusnya, rute perjalanan, serta tempat tujuannya.
Sedangkan saya dan tim saya mendapat tugas untuk menentukan rute perjalanannya, akhirnya rapat pun dilaksanakan tanpa kesengajaan di beer pada malam harinya. Seperti biasa pada saat sedang bermain kartu obrolan pun dimulai, kali ini tim yang hadir adalah hamzah atau biasa saya panggil ketek, maizar, ambon, viqi atau yang biasa dipanggil cireng, zaenal tentunya, dan mungkin masih ada lagi karena saya kurang ingat.
Akhirnya diputuskan bahwa rute yang akan kami pakai adalah jalur pantura(loh), bentar ini bukan mau mudik, ganti. Jadi rute yang akan kami pakai adalah rute yang hampir sama dengan SOTR tahun lalu yaitu melewati kampung melayu tembus ke matraman lalu kearah ancol ambil kiri arah kota tua dan arah senayan. Kami finish di senayan di parkir timur senayan, didalamnya terdapat lapangan yang luas.
Ketek pun membuka perbincangan, “ayok dah gas aja sekarang test rutenya, bukan begitu bapak zaenal ?”, zaenal pun menjawab, “oiya tentu saja bapak ketiak, tapi helm kan gak ada semua” saya pun menjawab, “yaelah nal kan bisa diambil, baru juga jam 11 malem, bencong aja masih jadi laki jam segini” akhirnya kami bersiap-siap dan persiapan selesai pada pukul 23.45.
Perjanalanan pun dimulai, sesampainya ditikungan arah kota ambon pun nyasar, diteleponlah segera oleh cireng, “halo bon, lau dimane bos ?” ambon bereaksi pada pertanyaan cireng, “gue nyasar reng, keterusan gue bukannya belok, ini gue lagi dipantai ancol, enak deh”, cireng kaget dan membentak, “hahaha lau gimane, sini buru gue tunggu dikungan”, akhirnya kami menunggu ambon ditikungan dan melanjutkan survey kami yang selesai pada pukul 3 pagi tersebut.
Akhirnya muncul beberapa masalah yang kami duga, bagaimana jika terjadi bentrok dijalan dengan anak SMA lain, bagaimana jika angkatan atas meminta agar bayarannya dikurangi untuk angkatan mereka, bagaimana jika zaenal jelek ?lah itu mah turunan, kalo tanjakan juga ganteng(loh), maaf maaf kebawa suasana. Lanjut saja, kami mengantisipasi agar tidak terjadi bentrok dijalanan maka kami menentukan hari yang berbeda dengan SMA lain, maka kami mencari informasi. Lalu untuk mengatasi lonjakan biaya yang harus dibayar maka kami melakukan tabungan angkatan yang diputar disetiap kelas setiap harinya agar menyumbang seikhlasnya.
Hari yang dinantikan pun tiba, persiapan pun dilaksanakan setelah buka bersama disekolah kami, kondisi buka bersama kami sangat meriah, bisa kalian lihat dibawah ini. 



Kami menyiapkan bendera, kendaraan tempat berkumpul, stiker untuk mobil, makanan untuk setiap angkatan, makanan untuk dibagikan, dan blocker dijalanan yang saya mendapat tugas tersebut, tempat berkumpulnya acara tersebut yaitu di balai rakyat atau biasa kami sebut be’er, pada pukul 9 kami sudah siap. Sangat sibuk kami menyiapkan semuanya, bisa dilihat dari raut muka kami, saya dan zaenal yang seperti ini :
 Setelah semua selesai kami merasa lega, sehingga tinggal menunggu hingga pukul 23.50 untuk memulai perjalanan dan menunggu angkatan lain berkumpul
Pada pukul 23.45 semuanya sudah berkumpul, lalu kami memulai perjalanan, tanpa kami duga yang hadir sekitar 200 lebih orang, jadi kami sangat memadati jalanan, dan tentu saja dipimpin oleh polisi yang sudah kami sewa untuk mengawal kami. Kami berhenti sejenak di pom bensin matraman untuk mengisi penuh bahan bakar kendaraan kami sehingga tidak akan terjadi kekurangan bahan bakar.



Ya itu saya dengan erlandio.
Setengah perjalanan kami mendapat masalah yang terjadi pada buntut dari kawanan kami yang sekitar 14 orangan diserang oleh SMA boedoet, ya sudah tidak asing ditelinga kita, alhasil kami mundur lalu melanjutkan perjalanan agar tidak ada masalah berlebih, sesampainya saya di tikungan arah kota saya mendapat kabar kalau salah satu teman saya motornya mogok pada saat terjadi bentrok dengan boedoet, saya yang sewaktu itu berboncengan dengan erlandio langsung menancap gas memutar balik kearah terjadinya bentrokan, tanpa saya duga teman saya sedang duduk disamping pangkalan angkatan terbang dekat dengan kejadian bentrok tersebut, saya pun bertanya, “kenape motor lo tang?” teman saya bernama rifqi atau biasa dipanggil kentang tersebut, lalu dia menjawab, “mesinnya gak bisa nyala man, au nih kenapa”. 
Lalu saya foto foto sejenak.
Lalu saya mendapat kabar bahwa rombongan kami yang ada didepan bentrok lagi dengan SMA 60, saya pun bingung, bingung nget(eh) bingung banget maksutnya, kami yang disitu berempat dengan teman saya satu lagi yang bareng dengan kentang sewaktu motornya mogok bernama zorfan atau biasa dipanggil opang, kentang pun berkata, “udah gapapa tinggalin aja gue man, ini gue abis manggil temen gue buat stutin motor gue, lo betiga kesono aje” saya pun menjawab, “lo yakin ?”,” iya man yakin” kentang pun menjawab, okelah saya bertiga langsung menuju lokasi mengendarai satu motor mio milik saya yang kecepatannya tidak bisa lebih dari 30km/h, ya maklum dio badannya tidak minimalis, nafas boros, kelakuan absurb.
Sesampainya di tempat bentrokan, tempat tersebut sudah dikerumuni polisi, dan saya pun terkejut bahwa ada dua teman saya yang melompat dari fly over sewaktu akan dikeroyok, waaaw mereka ajaib, seperti pemain filem indosiar, apakah mereka makhluk jadijadian, maaf lagi, ngelantur mulu.
Mereka berdua babak belur dan telah mendapat pertolongan oleh teman-teman berupa doa(loh), bukan, maksutnya berupa pengobatan, untungnya tidak ada luka serius jadi kami melanjutkan perjalanan hingga tiba di parkir timur senayan pada pukul 03.30, sahur pun menjadi acara selanjutnya dari perjalanan kami.
Yap, begitulah cerita tentang organisasi, masalah, teman-teman saya, serta mengatasi masalah tersebut. Terima kasih ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar